Jumat, 02 Januari 2015

Dear reders..
Saat ini aku benar-benar merasa ada dalam dilema. Aku sudah lama memimpikan untuk dapat pekerjaan yang layak. mengingat  pendidikan terakhirku hanyalah SMA, maka pekerjaan yang kini ada di depan mataku, yaitu sebagai adm, sangatlah ingin aku raih. Tapi ada hal besar yang mengganggu pikiranku saat ini readers,. calon bos yang orang korea itu ternyata mengharapkan para staffnya untuk tidak berkerudung, karena beliau tidak ingin merasa canggung saat harus bekerja sama.
Aku sangat bingung..disatu sisi aku  sangat mangharapkan  pekerjaan itu tapi di sisi lain aku juga berat menggalkan kerudungku. Sementara itu, HRD kami menyarankan untuk sementara waktu aku tanggalkan dulu kerudungku, baru kemudian setelah bos korea itu nyaman dengan kami, kita berkerudung lagi. oh readers... aku sangat bingung. dalam hati ku berkata tidak. tapi ah....

Selasa, 04 Juni 2013

Dear Readers,

aku, seorang perempuan bodoh berkaca mata, hidup di sekitar garis kemiskinan, dan tidak memiliki banyak teman, aku ini berbeda dengan yang lain. ya,, berbeda. Mungkin kalian bertanya-tanya "apanya yang berbeda?"
Readers, aku ini seorang albino, berkulit putih atau bisa dikatakan tidak berwarna, namun berhidung layaknya orang indonesia "pesek". Tapi bukan itu yang membuat puji sedih. Yang membuat Puji senantiasa dirundung pilu adalah kenyataan bahwa orang-orang disekelilingku sering kali mengejek dan mencibir. mereka di belakangku berbisik-bisik, di depanku memangdang iba.
Readers, aku ini selalu berusaha menerima kenyataan, bersyukur dengan keistimewaan yang Tuhan kasih padaku, berkali-kali aku memohon ampunan dari-Nya, takut-takut kalau aku termasuk orang orang yang tak menerima diri apa adanya.
Readers
apa yang harus puji lakukan?, puji sudah berusaha, jika harus ku katakan, aku ini termasuk orang yang ambisius, ingin mencapai semua yang diharapkan, agar apa? agar tidak ada lagi yang memandang-ku seperti itu lagi. tapi kenyataannya apa? tetap saja, tetap saja ternyata. Puji takut, puji takut kalau-kalau puji sampai putus asa dan menyerah sampai disini. Puji takut kalau-kalau aku nekad mengakhiri napas ini.